Gianyar - Bali yang pada masanya merupakan industri besar yang menghasilkan perhiasan perak dari hasil tangan pengerajin-pengerajin Bali maupun luar Bali.
Seiring dengan membaiknya perekonomian Bali, dan seiring dengan hal itu Pengusaha Kena Pajak (PKP) minta perhatian dari pemerintah dalam hal kemudahan ekspor serta bimbingan pelatihan pengembangan sumber daya manusia.
Seperti diketahui, geliat perekonomian di Bali kian menunjukkan pergerakannya pasca berakhirnya pandemi Covid-19, hal ini terlihat dari ratusan karyawan perusahaan pengrajin perak dikawasan Penatih Denpasar tersebut berjibaku menyelesaikan proses pembuatan perhiasan perak di Darmawan Silver pesanan.
Darmawan Silver memiliki teknologi yang menjamin kesempurnaan detail dari desain dan motif. "Kami mengutamakan kualitas dan presisi tinggi, " tutur Lenny Hartono.
Tentunya membutuhkan ketelitian, ketekunan dalam dari ratusan pengrajin untuk menggarap detil motif yang diinginkan kastemer dari negara Paman Sam tersebut.
"Kami banyak sekali menyerap tenaga kerja hingga ratusan jumlahnya, tentunya harus mendapatkan atensi dari pemerintah, bahkan kami menginginkan masih banyak merekrut tenaga kerja, namun kompetensi keahliannya masih sangat terbatas, " terang Lenny Hartono.
Selama ini pihaknya melakukan promosi dan menggaet pasar luar masih dilakukan secara mandiri, mungkin kelak pemerintah dapat memberikan bimbingan dan informasi ekspor.
@darmawansilver adalah pelaku industri perak di Bali yang telah belasan tahun menekuni ekspor dengan pasar Asia dan Eropa. (Tim)